Dlingo : BANTUL (KRjogja.com) - Pemerintah Kecamatan Dlingo Bantul berkomitmen mengembangkan potensi objek wisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tekad itu sebenarnya telah dimulai beberapa waktu lalu dengan mengembangkan sejumlah lokasi yang berpotensi tujuan wisata.
Camat Dlingo, Drs Sukrisna Dwi Susanta MSi didampingi Kepala Seksi (Kasi) Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Dlingo, Drs Bangun Rahino mengatakan, sektor wisata menjadi senjata ampuh untuk mendongkrak kesejahteraan warganya. Terobosan paling anyar pemerintah ialah rencana pembangunan tracking atau jalur bagi pejalan kaki di sekitar hutan pinus Mangunan Dlingo Bantul.
Pada hutan pinus yang dikelola Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY sekitar 120 hektare itu rencananya 60 hektare akan dipergunakan untuk jalur pejalan kaki sedang taman bermain sekitar 4 haktare. “Semua masih tahap rencana, tentunnya kami juga harus koordinasi dulu dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY sebagai pengelola,” jelasnya di Dlingo, Selasa (10/4).
Menurutnya paling penting saat ini yakni koordinasi antara pihak pemerintah dengan pengeola. Jangan sampai penataan dan pembangunan sarana serta prasarana di lokasi ini justru akan merusak ekosistem alam hutan pinus itu.
Sementara Bangun menambahkan, di wilayah Mangunan juga akan dibangun kolam renang berserta sejumlah gazebo tidak juah dari kantor Balai Desa Mangunan. Dijelaskan, pembangunan tersebut agar geliat perekonomian warga semakin bergairah. “Pembanguna kolam dan gazebo lewat program PNPM pariwisata Desa Mangunan.” Tegasnya.
Camat Dlingo, Drs Sukrisna Dwi Susanta MSi didampingi Kepala Seksi (Kasi) Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Dlingo, Drs Bangun Rahino mengatakan, sektor wisata menjadi senjata ampuh untuk mendongkrak kesejahteraan warganya. Terobosan paling anyar pemerintah ialah rencana pembangunan tracking atau jalur bagi pejalan kaki di sekitar hutan pinus Mangunan Dlingo Bantul.
Pada hutan pinus yang dikelola Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY sekitar 120 hektare itu rencananya 60 hektare akan dipergunakan untuk jalur pejalan kaki sedang taman bermain sekitar 4 haktare. “Semua masih tahap rencana, tentunnya kami juga harus koordinasi dulu dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi DIY sebagai pengelola,” jelasnya di Dlingo, Selasa (10/4).
Menurutnya paling penting saat ini yakni koordinasi antara pihak pemerintah dengan pengeola. Jangan sampai penataan dan pembangunan sarana serta prasarana di lokasi ini justru akan merusak ekosistem alam hutan pinus itu.
Sementara Bangun menambahkan, di wilayah Mangunan juga akan dibangun kolam renang berserta sejumlah gazebo tidak juah dari kantor Balai Desa Mangunan. Dijelaskan, pembangunan tersebut agar geliat perekonomian warga semakin bergairah. “Pembanguna kolam dan gazebo lewat program PNPM pariwisata Desa Mangunan.” Tegasnya.
0 Melu Omong:
Posting Komentar
Saksampunipun Maos Nyuwun dipon Unek-Unekken